RSS
Facebook
Twitter

Sunday 29 July 2012

KEBENARAN ILMIAH

A. HASRAT INGIN TAHU MANUSIA Manusia merupakan makhluk yang berakal budi. Dengan akal budinya, manusia mampu mengembangkan kemampuan yang spesisifik manusiawi, yang menyangkut daya cipta, rasa maupun karsa. Dengan akal budinya, maka kemampuan bersuara bisa menjadi kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Manusia mampu menciptakan dan menggunakan symbol-simbol dalam kehidupan sehari-hari, sehingga oleh Ernst Cassirer disebut sebagai animal symbolicum (Suriasumantri, 2005: 171). Adanya akal budi juga menyebabkan manusia mampu berpikir abstrak dan konseptual sehingga manusia disebut sebagai makhluk pemikir (homosapiens). Aristoteles menyebut manusia karena kemampuan sebagai animal that reason, dengan cirri utamanya selalu ingin mengetahui. Pada manusia melekat kehausan intelektual (intellectual curiousity), yang menjelma dalam aneka wujud pertanyaan (Rinjin, 1996: 9). Manusia selalu bertanya karena terdorong oleh rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut sudah muncul pada awal perkembangannya. Manifestasi dari hasrat ingin tahu tersebut antara lain berupa pertanyaan: apa ini atau apa itu? Pertanyaan tersebut selanjutnya berkembangan menjadi: mengapa demikian dan bagaimana cara mengatasinya ? Hasrat ingin tahu manusia tersebut terpuaskan bila manusia memperoleh pengetahuan yang benar mengenai hal-hal yang dipertanyakan. Dalam sejarah perkembangannya, manusia ternyata manusia selalu berusaha memperoleh pengetahuan yang benar atau yang secara singkat dapat disebut sebagai kebenaran (Suryabrata, 2000: 2). Manusia senantiasa berusaha memahami, memperoleh, dan memanfaatkan kebenaran untuk kehidupannya. Tidak salah jika satu sebutan lagi diberikan kepadanya, yaitu manusia sebagai makhluk pencari kebenaran. B. CARA MENCARI KEBENARAN Dalam sejarah manusia, usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah dilakukan dengan berbagai cara seperti : 1. Secara kebetulan Ada cerita yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus penemuan obat malaria yang terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit dan minum air dikolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya bias dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan di kolam tersebut. Penemuan pohon yang kelak dikemudian hari dikenal sebagai pohon kina tersebut adalah terjadi secara kebetulan saja. 2. Penemuan Kebetulan dan Coba-coba (Trial and Error) Meskipun pada beberapa hal penemuan kebetulan ini dapat berguna, namun ia bukan pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak melalui langkah-langkah yang sistematis dan terkendali. Sementara Penemuan trial and error diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha, kurang efisien dan tidak terkontrol. 3. Melalui Otoritas Kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan, seperti seorang raja atau pejabat pemerintah yang setiap keputusan dan kebijaksanaannya dianggap benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa dikenal dengan istilah ‘Sabda pendita ratu” artinya ucapan raja atau pendeta selalu benar dan tidak boleh dibantah lagi. 4. Pemecahan Masalah Dengan Cara Spekulasi Pemecahan masalah dengan metode “trial and error” yang menekankan pada unsur untung-untungan dan tidak pasti dan akurat. 5. Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman Metode lain ialah berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman. Contoh dari metode ini ialah berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles. 6. Melalui Penyelidikan Ilmiah Menurut Francis Bacon Kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir kritis dan induktif. Selanjutnya Bacon merumuskan ilmu adalah kekuasaan. Dalam rangka melaksanakan kekuasaan, manusia selanjutnya terlebih dahulu harus memperoleh pengetahuan mengenai alam dengan cara menghubungkan metoda yang khas, sebab pengamatan dengan indera saja, akan menghasilkan hal yang tidak dapat dipercaya. Pengamatan menurut Bacon, dicampuri dengan gambaran-gambaran palsu (idola): Gambaran-gambaran palsu (idola) harus dihilangkan, dan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta secara telilti, maka didapat pengetahuan tentang alam yang dapat dipercaya. Sekalipun demikian pengamatan harus dilakukan secara sistematis, artinya dilakukan dalam keadaan yang dapat dikendalikan dan diuji secara eksperimantal sehingga tersusunlah dalil-dalil umum. Metode berpikir indukatif yang dicetuskan oleh F. Bacon selanjutnya dilengkapi dengan pengertian adanya pentingnya asumsi teoritis dalam melakukan pengamatan serta dengan menggabungkan peranan matematika semakin memacu tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yang menghasilkan penemuan-penemuan baru, seperti pada tahun 1609 Galileo menemukan hukum-hukum tentang planet, tahun 1618 Snelius menemukan pemecahan cahaya dan penemuan-penemuan penting lainnya oleh Boyle dengan hukum gasnya, Hygens dengan teori gelombang cahaya, Harvey dengan penemuan peredaran darah, Leuwenhock menemukan spermatozoide, dan lain-lain. 7. Akal Sehat (Common sense) Akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan (Kerlinger, 1986). Konsep adalah kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus. Bagan konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan dengan dalil-dalil hipotetis dan teoritis. Akal sehat dapat saja menyajikan hal-hal yang benar, namun dapat pula menyesatkan. 8. Prasangka Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal inilah yang menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. Dengan akal sehat orang cenderung mempersempit pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu, dan cenderung mengkambinghitamkan orang lain atau menyokong suatu pendapat. Dengan akal sehat orang cenderung kea rah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, yang lalu merupakan prasangka. 9. Pendekatan Intuitif Dalam pendekatan intuitif orang menentukan ‘pendapat’ mengenai sesuatu berdasar atas ‘pengetahuan’ yang langsung atau di dapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau yang tidak dipikirkan terlebih dahulu. Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa didahului oleh suatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar di percaya. Disini tidak terdapat langkah-langkah yang sistematik dan terkendali. Metode tersebut disebut sebagai metode a priori. Dalil-dalil seseorang yang a priori cocok dengan penalaran, namun belum tentu cocok dengan pengalaman atau data empiris. KONSEP DASAR PENELITIAN A. PENGERTIAN Research berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan “search” yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Menurut Clifford Woody riset adalah suatu pencarian yang dilaksankan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan-kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Di dalamnya terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup lama. Sedangkan Whiteney (1950) mengatakan, bahwa di dalam riset terkandung suatu attidute yang gandrung dan cinta akan adanya perubahan-perubahan. The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan situasi yang meragukan (a perplexing situation). Masalah adalah titik sentral dari keseluruhan penelitian. Selain itu penelitian juga dapat didefinisikan sebagai : a) Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. b) Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru. c) Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. d) Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. e) Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. B. TUJUAN Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti. Sering dijumpai di beberapa tesis atau disertasi bahwa tujuan penelitian adalah sebagai salah satu syarat lulus pendidikan S1 maupun S2. Tujuan tersebut bukan merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar studinya yang disyaratkan untuk melakukan penelitian tersebut. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan di antaranya: 1. Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan (Buckley et al.). Dalam penelitian, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena umumnya tidak terkait secara langsung dengan pemecahan masalah-masalah praktis. 2. Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban (sekarang). Dalam penelitian, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka pendek. Hasil penelitian lebih menekankan pada usaha pemecahan masalah-masalah praktis yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pembuatan keputusan. 3. Menangkap opportunity atau peluang. 4. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada. 5. Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru. 6. Menciptakan pengertian tentang kejadian tertentu melalui penjelasan hasil-hasil perbandingan (komparasi), hubungan (asosiasi, korelasi) yang didapat melalui analisis hasil pengamatan atau percobaan. 7. Menyusun peramalan tentang perbandingan dan hubungan yang mungkin terjadi, dimana validitas dan realibilitasnya dapat diuji secara berulang, sehingga menuju pada kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi). 8. Menyusun secara sistimatik kejadian2 empirik menjadi sekumpulan fakta ilmiah yang disebut ilmu pengetahuan C. JENIS-JENIS PENELITIAN Menurut Jenis Datanya 1. Penelitian kuantitatif Data yang diambil berupa nominal (angka) pasti. 2. Penelitian kualitatif Kualitatif: data yang diambil berbentuk kata (pernyataan, pendapat, sikap). Untuk keperluan analisis (statistiknya) maka data kualitatif diubah menjadi kuantitatif (interval, ordinal, ratio). 3. Gabungan kuantitatif dan kualitatif. Menurut Bidang yang Diteliti 1. Penelitian Sosial Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dan sebagainya. 2. Penelitian Eksakta Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dan sebagainya. Menurut Tempat Penelitian 1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan. 2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya. 3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan. Menurut Teknik yang digunakan 1. Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. 2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Menurut Keilmiahan 1. Penelitian Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: • Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti. • Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain. Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: • Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; • Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik; • Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas • Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; • Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional; • Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; • Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat; • Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. 2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah) • Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dan lain-lain. • Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen. Menurut Penggunaannya 1. Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research ) LIPI memberi definisi sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai. 2. Penelitian terapan ( applied research ) Batasan yang diberikan LIPI adalah: Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu. Menurut Fungsi / Kedudukan 1. Penelitian Akademik (Mahasiswa S1, S2, S3), ciri/penekanan : • Merupakan sarana edukasi • Mengutamakan validitas internal (cara yang harus benar) • Variabel penelitian terbatas • Kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang (S1, S2, S3) 2. Penelitian Profesional (pengembangan ilmu, teknologi dan seni), ciri/ penekanan : • Bertujuan mendapatkan pengetahuan baru yang berkenaan dan ilmu, teknologi dan seni. • Variabel penelitian lengkap • Kecanggihan analisis disesuaikan kepentingan masyarakat ilmiah • Validitas internal (cara yang benar) dan validitas eksternal (kegunaan dan generalisasi) diutamakan. 3. Penelitian Institusional (perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan), ciri/penekanan : • Bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kelembagaan • Mengutamakan validitas eksternal (kegunaan) • Variabel penelitian lengkap (kelengkapan informasi) • Kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan. Menurut Tujuan 1. Penelitian Eksploratif Bertujuan untuk mengungkap secara luas dan mendalam tentang sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. 2. Penelitian Pengembangan Bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang sudah ada dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil yang lebih produktif, efektif dan efisien. 3. Penelitian Verifikatif Bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu/ sebelumnya. 4. Penelitian Kebijakan Penelitian yang dilakukan suatu institusi/lembaga dengan tujuan untuk membuat langkah-langkah antisipatif guna mengatasi permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari. Menurut Kegunaan 1. Penelitian Murni (Pure Research) / Penelitian Dasar Penelitian yang kegunaannya diarahkan dalam rangka penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Penelitian Terapan (Applied Research) Penelitian yang kegunaannya diarahkan dalam rangka memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Menurut Bidang Ilmu 1. Social science Social Science atau ilmu sosial adalah sejumlah disiplin akademis yang menekankan perhatian utama pada asal-usul dan perkembangan masyarakat manusia, dan lembaga-lembaga, hubungan-hubungan, serta gagasan-gagasan yang terdapat dalam kehidupan sosial. Penelitian ilmu sosial, adalah penelitian yang dilakukan untuk menginterpretasikan gejala-gejala yang terdapat dalam masyarakat. Metode dan pendekatan dalam penelitian sosial tidak jauh berbeda dengan penelitian ilmu alam. Penelitian sosial lebih ruwet dan kompleks dibanding dengan ilmu alam. Penelitian sosial antara lain penelitian tentang kenakalan remaja, kemiskinan, prostitusi, pemukiman kumuh dan sebagainya. 2. Natural science Pengertian natural science atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang dapat dirumuskan kebenarannya secara empiris. Penelitian ilmu alam, adalah penelitian yang didasarkan kepada kenyataan alam yang ri’il atau nyata. Dalam menunjang penelitian ini diperlukan percobaan-percobaan dan pengalaman empiris yang mendukung suatu hipotesis yang telah ada. Penelitian ilmu alam antara lain penelitian fisika, penelitian biologi, penelitian kimia, penelitian astronomi dan sebagainya. 3. Engineering Engineering atau teknik atau rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Menurut Taraf Penelitian 1. Penelitian Deskriptif Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. 2. Penelitian Inferensial Penelitian inferensial, adalah penelitian yaang dilakukan tidak hanya menggambarkan obyek yang diteliti, tetapi juga memberikan kesimpulan umum dari masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini kesimpulan dapat berupa prediksi maupun generalisasi (analisis Deduktif).Penelitian Teoritis 3. Penelitian Rekayasa Penelitian rekayasa adalah penelitian yang relatif tidak memerlukan penelitian dasar terkait atau penelitian sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang memerlukan data yang dapat berdiri sendiri sehingga data yang digunakan lebih banyak diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan atau data series yang ada. Jenis penelitian yang termasuk dalam kelompok ini adalah Coastal Process, Wave Modelling Development, Water Quality Modelling in River,Estuary and Coastal, Dynamic River and Estuary Process. 4. Penelitian Deduktif Babie (1998: 64) menjelaskan bahwa penelitian deduktif adalah penelitian yang dimulai dengan teori-teori umum, lalu berlanjut dengan observasi untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut. 5. Penelitian Induktif Penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21). 6. Grounded research Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai. Menurut Strategi 1. Penelitian Opini Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual). 2. Penelitian Empiris Penelitian empiris terkait dengan observasi atau kejadian yang dialami sendiri oleh peneliti. Penelitian empiris dapat dibedakan dalam tiga macam bentuk, yaitu: studi kasus, studi lapangan, dan studi laboratorium. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu: (a) keberadaan rancangan eksperimen, dan (b) keberadaan kendali eksperimen—seperti terlihat pada tabel berikut: 3. Penelitian Kearsipan “Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3) fisik. Dua tipe yang pertama berkaitan dengan arsip tertulis, tape, dan bentuk -bentuk lain dokumentasi. Arsip primer adalah rekaman fakta langsung oleh perekamnya (misal: data perkantoran), sedangkan arsip sekunder merupakan hasil rekaman orang/pihak lain. Tipe ketiga, yaitu arsip fisik, dapat berupa batu candi, jejak kaki, dan sebagainya. 4. Penelitian Analitis Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini, empiris atau kearsipan. Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat atau logika. Menurut Pendekatan 1. Penelitian Longitudinal (Bujur) Penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses dan waktu yang lama terhadap sekelompok subjek penelitian tertentu (tetap) dan diamati/diukur terus menerus mengikuti masa perkembangannya (menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama). 2. Penelitian Cross-Sectional (Silang) Penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses kompromi (silang) terhadap beberapa kelompok subjek penelitian dan diamati/diukur satu kali untuk tiap kelompok subjek penelitian tersebut sebagai wakil perkembangan dari tiap tahapan perkembangan subjek (menembak satu kali terhadap satu kasus). Menurut Kehadiran Variabel Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian yang nilainya belum spesifik (bervariasi). 1. Penelitian Deskriptif Penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya sudah ada tanpa proses manipulasi (data masa lalu dan sekarang). 2. Penelitian Eksperimen Penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui pemberian treatment/ perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang). Menurut Tingkat Eksplanasi 1. Penelitian Deskriptif Penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel dengan variabel lainnya. 2. Penelitian Komparatif Penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda 3. Penelitian Asosiatif Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Penelitian asosiatif merupakan penelitian dengan tingkatan tertinggi dibanding penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian asosiatif dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/fenomena. Menurut Caranya 1. Penelitian Operasional Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung tanpa mengubah sistem pelaksanaannya. 2. Penelitian Tindakan Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan cara memberikan tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. 3. Penelitian Eksperimen (dari caranya) Penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti bagaimana akibatnya. Penelitian ini merupakan penelitian kausal (sebab akibat) yang pembuktiannya diperoleh melalui komparasi/perbandingan antara : Kelompok eksperimen (diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (tanpa perlakukan); atau ;Kondisi subjek sebelum perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan. Menurut Metodenya 1. Metode Historis/Sejarah Penelitian Historis atau penelitian sejarah adalah kegiatan penelitian yang difokuskan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Tujuan penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab, dampak, atau perekmbangan dari kejadian yang telah laiu yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang. Contohnya penelitian untuk mengetahui bagaimana perkembangan peradaban masyarakat tertentu, penelitian tentang mengapa suatu produk dimasa laiu menjadi andalan. 2. Metode Survey Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Jika sampel yang diambil adalah representatif maka generalisasinya kuat. Contoh penelitian tentang kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpinnya, penelitian pengaruh anggaran pendidikan terhadap kualitas SDM di negeri ini, penelitian tentang kecenderungan konsumem dalam memilih suatu jenis produk. 3. Metode Ex Post Facto Penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang guna mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian. Penelitian ini menggunakan logika jika x maka y. Namun demikian dalam penelitian tidak dilakukan manipulasi variabel. Contohnya penelitian untuk mengungkap sebab terjadinya kerusuhan disuatu daerah, penelitian tentang sebab terjadinya banyak siswa yang tidak lulus ujian, penelitian tentang sebab banyaknya produk yang tidak terjual. 4. Metode Eksperimen Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Ada empat bentuk eksperimen yaitu pre experimenta:, true experimental, factorial, dan quasi experimental. Contoh penelitian mengenai pengaruh penggunaan metode mengajar A terhadap hasil belajar siswa, penelitian tentang pengaruh metode promosi terhadap jumlah penjualan, dan lain-lain. 5. Metode Evaluasi Penelitian Evaluasi (evaluation research) adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau Iebih alternatif tindakan. Jadi penelitian evaluasi adalah penelitian yang dilakukan untuk pengambilan keputusan. Contoh penelitian tentang efektivitas pelaksanaan KBK di sekolah X, penelitian tentang kebijakan link and match, dan lain-lain. 6. Metode Pengembangan Penelitian Pengembangan (research development) adalah merupakan penelitian untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut menjadi lebih balk. Tujuan penelitian pengembangan bukan untuk memformulasi atau menguji hipotesis, melainkan untuk mendapatkan produk baru atau proses baru. Contoh penelitian tentang kemungkinan mengembang-kan produk A menjadi produk A plus. 7. Metode Tindakan Penelitian Tindakan (action research) adalah suatu bentuk penelitian refleksi-diri yang dilakukan oleh para partisipan misalnya guru, siswa atau kepala sekolah, dalam situasi situasi sosial (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan bertujuan untuk memecahkan masalah melalui aplikasi metode ilmiah, bukan untuk memberi kontribusi pada ilmu pengetahuan. Contoh penelitian tentang mencari mengajar yang paling tepat untuk siswa kelas ii SMA, penelitian tentang prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat. 8. Metode Naturalistik Penelitian Naturalistik adalah penelitian yang digunakan untuk kondisi obyektif alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secar.-a triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna, bukan generalisasi. Contoh penelitian tentang makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan faktor faktor penyebab terjadinya korupsi, dan lain-lain. 9. Metode Kebijakan Penelitian Kebijakan adalah penelitian yang dilakukan untuk kepentingan pengambilan kebijakan. Penelitian ini dilakukan karena adanya masalah bagi organisasi atau para pengambil keputusan. Penelitian ini dilakukan terhadap masalah masalah sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasi-kan kepada pengambil keputusan. Contoh penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan, penelitian untuk mengembangkan struktur organisasi, dan lain-lain. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Metode observasi ( Pengamatan ) • Pengertian Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistamatik gejala – gajala yang diselidiki. Untuk mengadakan pengamatan yang baik agar memperoleh data yang representative Rummel memberikan petunjuk sbb : • Tujuan a. Memiliki pengetahuan apa yang akan diobservasi ini dimaksudkan untuk menentukan terlebih dahulu apa – apa yang harus diobservasi. b. Menyelidiki tujuan penelitian. c. Menentukan cara untuk mencatat hasil observasi penelitian harus memilih cara mana yang paling efektif dan efisien. d. Membatasi macam tingkat kategori secara tegas. e. Berlaku sangat cermat dan sangat kritis. f. Mencatat tiap gejala secara terpisah. g. Mengetahui sebaik – baiknya alat – alat pencatatan dan cara penggunaannya sebelum observasi dilakukan. • Jenis Observasi Didalam penelitian jenis teknik observasi yang lazim digunakan adalah : Observasi Partisipan, Observasi sistematik, Observasi eksperimental. • Alat – alat Obsevasi Pada dasarnya macam alat observasi adalah sbb : Anecdotal record, catatan berkala, Check lists, Rating scale, Mechanical devices. 2. Metode Kuesioner ( Angket ) • Pengertian Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. • Tujuan Tujuan dilakukan angket atau kuisener untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara rentak. 3. Metode Interview ( wawancara ) • Pengertian Wawancra adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi – informasi atau keterangan – keterangan. • Tujuan Wawancara Tujuan wawancara ialah untuk mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah ataupun mempengaruhi pendapat responden. D. TUJUAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari mempelajari metode ilmiah adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan. Beberapa poin dari tujuan dan manfaat seseorang atau peneliti mempelajari metode ilmiah, yaitu : 1. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah. 2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis. 3. Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah. 4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku. DAFTAR PUSTAKA • Ary, Donald. Dkk. 2000. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Alih Bahasa: Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional. • Keraf, A. Sony dan Dua, Mikhael. 2001. Ilmu Pengetahuan : Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Kanisius. • Rinjin, Ketut. 1996. Pengantar Filsafat Ilmu dan Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV Kayumas. • Suriasumantri, Jujun S. 2005. Filsaat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan • Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada • Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. • Cahyono, Bambang Tri 1996. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Badan Penerbit IPWI. • Dane, F.C. 1990. Research Methods. Brooks/Cole Publishing Company. Belmont California. • Djunaedi, Achmad. 2000. “Pengantar: Apakah Penelitian Itu?”. http://intranet.ugm.ac.id/~adjunaedi/Support/Materi/METLITI/a01metlitpengantar.

0 comments:

  • Total Pageviews

    Ns.Tursino.Skep. Powered by Blogger.
  • Contact Form

    Name

    Email *

    Message *