RSS
Facebook
Twitter

Tuesday, 19 April 2011

KONSEP ILLEUS

A.    Pengertian
Illeus adalah suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti.
Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang menyebabkan perforasi.
 Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan dokter. Ileus lebih sering terjadi pada obstruksi usus halus daripada usus besar. Keduanya memiliki cara penanganan yang agak berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Obstruksi usus halus yang dibiarkan dapat menyebabkan gangguan vaskularisasi usus dan memicu iskemia, nekrosis, perforasi dan kematian, sehingga penanganan obstruksi usus halus lebih ditujukan pada dekompresi dan menghilangkan penyebab untuk mencegah kematian.

Macam – macam illeus adalah :
1.      Ileus Obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik.
2.      Ileus Paralitik adalah ileus  yang disebabkan gerakan (peristaltik) usus yang menghilang, disini tidak ada sumbatan
Klasifikasi Illeus :
1.      Illeus Mekanik
Disebabkan karena gangguan mekanik berupa sumbatan sehingga terjadi obstruksi.
Ada 3 stadium dalam illeus mekanik :
v  Partial Ileus : obstruksi terjadi sebagian sehingga makanan masih bisa lewat, dapat flatus/ defekasi sedikit.
v  Simple Ileus : terjadi sumbatan total tapi belum terjadi gangguan vaskularisasi dinding usus.
v  Ileus Strangulasi : ileus disertai distensi usus dibagian proksimal sumbatan dan vaskularisasi dinding usus terjepit (strangulasi)
2.      Ileus Neurogenik
Gangguan pada saraf parasimpatis S2-S4. ada 2 :
v  Adinamik/Ileus paralitik (proses radang kelelahan)
v  Dinamik/Ileus Spastika : karena kontraksi yang terlalu kuat dan terjadi secara bersamaan. Penyebabnya : rangsangan saraf yang berlebihan, keracunan, neurasteni, histeri.
3.      Ileus Vaskuler
Ileus ini berhubungan dengan penyakit jantung sehingga vaskularisasi dari jantung menurun dan didaerah arteri mesenterica superior ada sumbatan sehingga bagian distal arteri mesenterika tersebut terjadi iskemik.
Karena adanya thrombus/embolus pada vasa sehingga timbul iskemik, gangrene, nekrosis, bisa juga perforasi.

B.     Etiologi
Illeus secara umum disebabkan oleh :
·         Suatu infeksi atau bekuan darah didalam perut
·         Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus
·         Cedera pada pembuluh darah usus
·          Kelainan diluar usus , seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit darah yang abnormal (misalnya  rendah kalium, tinggi kalsium)
·         Obat-obat tertentu.
·         Kelenjar tiroid yang kurang aktif
Secara khusus penyebab ileus ada 2 :
a)      Ileus Obstruktif etiologinya adalah :
Disebabkan karena gangguan mekanik berupa sumbatan sehingga terjadi obstruksi.
v  Hernia Incaserata
v  Non Hernia Incaserata :
a.       Penyempitan lumen usus
Scibala, fekalith, keganasan, radang, tumor mesenterium
b.      Adhesi
Radang, trauma, post laparatomi
c.       Invaginasi
Hiperperistaltik usus yang menyebabkan bagian oral lebih mobil sehingga masuk ke yang anal. Bagian anal berkontraksi sehingga terjadi oedema kemudian perlengketan dan kahirnya terjadi invaginasi.
Ciri kahasnya : ada lendir darah peranus
Causanya : hiperperistaltik akibat obat-obatan, lesi organ (polipoid tumor Ca colon), factor mobilitas (bagian proximal mobil
  dan      distal   terfixir).
Gejalanya : perut kembung, flatus (-), defekasi (-), muntah-muntah, lendir darah, pada RT teraba portio Geruis.
d.      Volvulus
Faktor terjadinya : segmen usus yang bergerak leluasa dan ada titik fiksasi pada segmen usus sebagai focus volvulus.
Causa : alat penggantung usus terlalu panjang, terlalu banyak divertikulum, peradangan / trauma, makanan tinggi selulose, orang tua dengan retardasi mental.
e.       Malformasi           usus
Pada waktu perputaran usus (minggu ke 10) terjadi pemuntiran sehingga terjadi penjepitan yang akan menyebabkan terjadinya ileus mekanik.

b)      Ileus Paralitik etiologinya adalah :
a.       Pembedahan Abdomen
b.      Trauma abdomen
c.       Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitis
d.      Pneumonia
e.       Sepsis
f.       Serangan Jantung
g.      Ketidakseimbangan elektrolit, khususnya natrium
h.      Kelainan metabolik yang mempengaruhi fungsi otot
i.        Obat-obatan: Narkotika, Antihipertensi
j.        Mesenteric ischemia


C.    Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala ileus secara umum adalah
Ø  Kembung
Ø  Muntah
Ø  Sembelit yang berat
Ø  Kram Perut
Secara Khusus tanda dan gejala ileus :
1.      Ileus Obstruktif,  tanda dan gejalanya adalah  :
a.       Nyeri perut yang bersifat kolik
b.      Mual dan muntah
c.       Perut kembung ( distensi ) disertai konstipasi
d.      Ditemukan darm kontur (gambaran usus) dan darm steifung (gambaran peristaltik usus)
e.       Bising usus meningkat
f.       Pada pemeriksaan foto : ditemukan gambaran Harring bone appearance atau step leader fenomena

2.      Ileus Paralitik, tanda dan gejalanya adalah :
a.       Distensi yang hebat tanpa rasa nyeri ( kolik )
b.       Mual dan mutah
c.        Tak dapat defekasi dan flatus, sedikitnya 24 – 48 jam
d.       Pada palpasi ringan perut, ada nyeri ringan, tanpa defans muskuler
e.       Bising usus menghilang
f.        Gambaran radiologis : semua usus menggembung berisi udara

D.    Patofisiologi
Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaan utama adalah obstruksi paralitik di mana peristaltik dihambat dari permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten, dan akhirnya hilang.
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas (70% dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari,tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok—hipotensi, pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia. Pengaruh sistemik dari distensi yang mencolok adalah elevasi diafragma dengan akibat terbatasnya ventilasi dan berikutnya timbul atelektasis. Aliran balik vena melalui vena kava inferior juga dapat terganggu. Segera setelah terjadinya gangguan aliran balik vena yang nyata, usus menjadi sangat terbendung, dan darah mulai menyusup kedalam lumen usus. Darah yang hilang dapat mencapai kadar yang cukup berarti bila segmen usus yang terlibat cukup panjang. Makanan dan cairan yang ditelan, sekresi usus, dan udara terkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian usus proksimal distensi, dan bagian distal kolaps. Fungsi sekresi dan absorpsi membrane mukosa usus menurun, dan dinding usus menjadi edema dan kongesti. Distensi intestinal yang berat, dengan sendirinya secara terus menerus dan progresif akan mengacaukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa dan meningkatkan resiko dehidrasi, iskemia, nekrosis, perforasi, peritonitis, dan kematian.
Penanganan Ileus
1.      Konservatif
·         Penderita dirawat di rumah sakit.
·         Penderita dipuasakan
·         Kontrol status airway, breathing and circulation.
·         Dekompresi dengan nasogastric tube.
·         Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan
·         Lavement jika ileus obstruksi, dan kontraindikasi ileus paralitik.


2.      Farmakologis
·         Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.
·         Analgesik apabila nyeri

3.      Operatif
·         Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis.
·         Obstruksi usus dengan prioritas tinggi adalah strangulasi, volvulus, dan jenis obstruksi kolon.
·         Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.
·         Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui laparotomi.

Komplikasi Ileus

·         Nekrosis usus
·         Perforasi usus
·         Sepsis
·         Syok-dehidrasi
·         Abses
·         Sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi
·         Pneumonia aspirasi dari proses muntah
·         Gangguan elektrolit
·         Meninggal


E.     
Daftar Pustaka

1.      Pusdiknakes. Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan. Edisi          I.          jilid       II.        Hal      II         32        – 36. Jakarta.   1990.
3.      Harrisons. Principles of Internal Medicine. Edisi 9. Gangguan Saluran Pencernaan. Seri Ilmu Penyakit Dalam. Hal 167 – 170. Jakarta.

















MAKALAH ASKEP PENCERNAAN
KONSEP ILEUS

689928348m


     OLEH  Tursino


PRODI SI KEPERAWATAN / 2B
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP
2011

0 comments:

  • Total Pageviews

    Ns.Tursino.Skep. Powered by Blogger.
  • Contact Form

    Name

    Email *

    Message *