OSTEOMYELITIS
Adalah infeksi tulang yang penyebab terseringnya adalah : staphylococcua aureus, dan tulang yang sering terkena adalah tulang panjang dan tersering femur, tibia, humerus, radius, ulna dan fibula. Bagian tulang yang yang terkena adalah metafisis.
Port of entry :
Hematogen : furunkel, pustula, luka luka lecet yang infeksi, infeksi nasopharynx, pyoarthrosis,
Hubungan langsung : fracture complicata
Patologi
Pada anak anak hematogen osteomyelitis biasanya dimulai dari metafisis, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
Sirkulasi darah lebih banyak pada daerah ini, tetapi relative lebih lambat.
Sel sel yang tumbah cepat, lebih mudah terkena infeksi
Daerah ini mudah terkena trauma, sehingga terjadi hematome, merupakan tempat berbiaknya bakteri.
Mula mula terdapat fokus infeksi didaerah metafisis, lalu terjadi hiperemi dan udema. Karena tulang bukan jaringan yang bisa berekspansi maka tekanan dalam tulang yang meningkat ini menyebabkan nyeri lokal yang hebat.
Biasanya osteomielitis akut disertai gejala septisemia seperti: febris, malaise, dan anoreksia.
Infeksi dapat pecah ke subperiost, kemudian menembus sub kutis dan menyebar menjadi selulitis, atau menjalar melalui rongga periost ke diafisis.
Infeksi juga dapat pecah kebagian tulang diafisis melalui kanalis medularis
Penjalaran subperiostal kearah diafisis akan merusak pembuluh darah yang kediafisis, sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester
Periost akan membenyuk tulang baru yang menyelubungi tulang mati tersebut, tulang baru yang menyelubungi tulang mati disebut involukrum.
Gambaran Klinik
Pada awal penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia dan malaise menonjol, sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak.
Nyeri spontan lokal terutama dekat sendi, disertai nyeri tekan dan sedikit pembengkakan serta kesukaran gerak dari ekstremitas yang terkena.
Diagnosa menjadi lebih jelas bila didapat selulitis subkutis.
Untuk diagnosis pasti dapat dilakukan aspirasi, untuk mengambil pus dengan jarum khusus untuk mengebor tulang, kemudian dilakukan biakan darah
Pada minggu kedua, gambaran radiologis mulai tampak destruksi tulang dan reaksi periostal pembentukan tulang baru
Laboratorium : leukositosis, LED meningkat dan kultur darah positif
Diagnosis Banding
Deman reumatik
Selulitis
Granuloma eosinofilik
Tumor Ewing
Osteosarkoma
Penatalaksanaan
Ekstremitas yang terkena diistirahatkan
Segera berikan antibiotika
Bila dengan terapi intensif selama 24 jam tidak ada hasil, dianjurkan mengebor tulang, dan bila keluar cairan perlu dibor lagi beberapa tempat untuk mengurangi tekanan intraosal. Kemudian cairan tersebut di kultur.
Bila ada perbaikan, terapi parenteral diteruskan selama 2 minggu, kemudian secara oral selama minimal 4 minggu.
Penyulit
Sekuester dengan fistel
Patah tulang patologik
Cacat berupa deformitas dan / atau eksostosis
Residif ( 20 % )
Ankilosis (sendi kaku karena terjadinya perlekatan sendi akibat penyakit).
Osteomielitis kronis
Adalah infeksi tulang yang penyebab terseringnya adalah : staphylococcua aureus, dan tulang yang sering terkena adalah tulang panjang dan tersering femur, tibia, humerus, radius, ulna dan fibula. Bagian tulang yang yang terkena adalah metafisis.
Port of entry :
Hematogen : furunkel, pustula, luka luka lecet yang infeksi, infeksi nasopharynx, pyoarthrosis,
Hubungan langsung : fracture complicata
Patologi
Pada anak anak hematogen osteomyelitis biasanya dimulai dari metafisis, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
Sirkulasi darah lebih banyak pada daerah ini, tetapi relative lebih lambat.
Sel sel yang tumbah cepat, lebih mudah terkena infeksi
Daerah ini mudah terkena trauma, sehingga terjadi hematome, merupakan tempat berbiaknya bakteri.
Mula mula terdapat fokus infeksi didaerah metafisis, lalu terjadi hiperemi dan udema. Karena tulang bukan jaringan yang bisa berekspansi maka tekanan dalam tulang yang meningkat ini menyebabkan nyeri lokal yang hebat.
Biasanya osteomielitis akut disertai gejala septisemia seperti: febris, malaise, dan anoreksia.
Infeksi dapat pecah ke subperiost, kemudian menembus sub kutis dan menyebar menjadi selulitis, atau menjalar melalui rongga periost ke diafisis.
Infeksi juga dapat pecah kebagian tulang diafisis melalui kanalis medularis
Penjalaran subperiostal kearah diafisis akan merusak pembuluh darah yang kediafisis, sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester
Periost akan membenyuk tulang baru yang menyelubungi tulang mati tersebut, tulang baru yang menyelubungi tulang mati disebut involukrum.
Gambaran Klinik
Pada awal penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia dan malaise menonjol, sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak.
Nyeri spontan lokal terutama dekat sendi, disertai nyeri tekan dan sedikit pembengkakan serta kesukaran gerak dari ekstremitas yang terkena.
Diagnosa menjadi lebih jelas bila didapat selulitis subkutis.
Untuk diagnosis pasti dapat dilakukan aspirasi, untuk mengambil pus dengan jarum khusus untuk mengebor tulang, kemudian dilakukan biakan darah
Pada minggu kedua, gambaran radiologis mulai tampak destruksi tulang dan reaksi periostal pembentukan tulang baru
Laboratorium : leukositosis, LED meningkat dan kultur darah positif
Diagnosis Banding
Deman reumatik
Selulitis
Granuloma eosinofilik
Tumor Ewing
Osteosarkoma
Penatalaksanaan
Ekstremitas yang terkena diistirahatkan
Segera berikan antibiotika
Bila dengan terapi intensif selama 24 jam tidak ada hasil, dianjurkan mengebor tulang, dan bila keluar cairan perlu dibor lagi beberapa tempat untuk mengurangi tekanan intraosal. Kemudian cairan tersebut di kultur.
Bila ada perbaikan, terapi parenteral diteruskan selama 2 minggu, kemudian secara oral selama minimal 4 minggu.
Penyulit
Sekuester dengan fistel
Patah tulang patologik
Cacat berupa deformitas dan / atau eksostosis
Residif ( 20 % )
Ankilosis (sendi kaku karena terjadinya perlekatan sendi akibat penyakit).
Osteomielitis kronis
0 comments:
Post a Comment