RSS
Facebook
Twitter

Friday, 23 December 2011

Intervensi

1. Menyusun Prioritas (Setting Priorities)
Titik awal untuk merencanakan perawatan umumnya adalah membuat urutan masalah/kebutuhan pasien. Ada banyak cara untuk memprioritaskan kebutuhan antara lain :

a. Konsep Trias
Konsep ini banyak digunakan di bagian emergensi. Trias mengandung makna mengambil, memilih dan menyeleksi. Setelah itu baru dikelompokkan menjadi :
1) Urgent dan non urgent
2) Segera, urgent dan non urgent
3) Mengancam hidup, urgent, semi urgent, non urgent dan tidak membutuhkan bantuan perawatan.
Pada bagian lain diluar emergensi, konsep trias ini cukup dengan tiga kategori, yaitu : segera, urgent dan non-urgent. Masalah yang termasuk segera adalah masalah yang mengancam kematian atau hilangnya bagian tubuh.
Masalah-masalah yang termasuk urgent adalah masalah yang membutuhkan bantuan keperawatan lanjutan, tidak mengancam kehidupan tetapi dapat menyebabkan gangguan yang berat jika tidak ditanggulangi dalam beberapa jam.
Masalah-masalah yang termasuk non-urgent adalah masalah yang berkembang lambat dan untuk sementara waktu dapat ditoleransi klien.

b. Hierarki Kebutuhan Dasar Manusia menurut A. Maslow
Maslow berteori bahwa perilaku manusia dimotivasi oleh hierarki yang disusun dari kebutuhan dasar sampai kebutuhan dengan tingkat yang lebih tinggi. Kebutuhan dasar manusia yang Maslow yang telah diperluas oleh Richard Kalish antara lain :
1) Kebutuhan fisiologis
a) Kebutuhan bertahan hidup : misalnya makanan, udara, suhu, istirahat, eliminasi, penghindaran nyeri.
b) Kebutuhan Stimulasi, misalnya : sek, aktivitas, eksplorasi, manipulasi, kesenangan baru.
2) Kebutuhan Keamanan, misal : keselamatan, keamanan dan perlindungan
3) Kebutuhan cinta mencintai
4) Kebutuhan harga diri
5) Kebutuhan aktualisasi diri.
c. Keinginan klien
Dapat dipertimbangkan dalam menentukan prioritas masalah, hal ini didasari hak klien sebagai individu, namun hal ini hanya berlaku bila masalah tidak mengancam hidup klien.
d. Rencana pengobatan
Rencana pengobatan secara keseluruhan harus dipertimbangkan dalam perumusan prioritas masalah.
e. Sumber-sumber keperawatan
Beban kerja perawat dan situasi-situasi emergensi yang dihadapi dapat menyebabkan perawat harus membatasi pada masalah-masalah kebutuhan yang paling dasar.



2. Menetapkan Tujuan Perawatan
Tujuan adalah pedoman yang luas yang menunjukkan arah keseluruhan untuk perpindahan sebagai akibat dari intervensi tim perawatan kesehatan; dibagi menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang tidak dicapai sebelum pemulangan tetapi memerlukan perhatian yang terus menerus dari pasien dan/atau orang lain.
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang biasanya harus dicapai sebelum pemulangan atau perpindahan ke tingkat perawatan yang kurang akut.
Tujuan yang ditetapkan harus mengarah pada masalah, apakah mencegah, mengurangi atau menghilangkannya.
Kaidah dalam penulisan tujuan keperawatan, yaitu :
S : Spesifik, tujuan tidak umum tetapi spesifik
M : Measurable, dapat diukur
A : Achievable, dapat dicapai
R : Reliable, nyata
T : Time Bound, ada batasan waktu pencapaian tujuan.
Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam penentuan tujuan :
· Tujuan dibuat berdasarkan masalah keperawatan yang ada
· Fokus dari tujuan adalah hasil akhir yang diharapkan setelah dilakukan beberapa tindakan keperawatan.
Tujuan keperawatan dibuat sesuai dengan masalah yang timbul.
Contoh :
Diagnosa keperawatan : bersihan jalan nafas tak efektif yang berhubungan dengan peningkatan produksi sputum ditandai dengan klien mengeluh sesak suara nafas wheezing, RR = 30x/menit, adanya sputum purulen
Tujuan : jalan nafas bersih dan efektif

0 comments:

  • Total Pageviews

    Ns.Tursino.Skep. Powered by Blogger.
  • Contact Form

    Name

    Email *

    Message *