RSS
Facebook
Twitter

Sunday, 29 July 2012

WHO ( World Health Organitation ) 1974 : mencakup perawatan kesehatan keluarga ( Nurse Health Family ) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain. Departemen kesehatan RI ( 1986 ) : keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat. Winslow ( 1920 ) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk : 1. Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir 2. Perbaikan kesehatan lingkungan 3. Mencegah dan memberantas penyakit menular 4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan 5. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat. 1. Individu Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju kemandirian. 2. Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis : a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan d. Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatan e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha kesehatan masyarakat. 3. ‘Kelompok khusus Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan antara lain : a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia. b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan lain – lain. Prinsip keperawatan komunitas Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan : 1. Kemanfaatan Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian 2. Autonomi Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas 3. Keadilan Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas. 4. Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas. Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu : 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care ) Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar ( lebih kurang 85% ), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar ( basic health services ), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama ( primary health care ). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas. 2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service ) Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D memerlukan tersedianya tenaga – tenaga spesialis. 3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service ) Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah komplek dan memerlukan tenaga – tenaga super spesialis. KEPERAWATAN KELUARGA Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yangterdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatankeluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proseskeperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dansakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepadakesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatankeluarga. Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unitkeluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalahklien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwakesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga, mempunyaihubungan yang sangat erat. Unit Keluarga menjadi Fokus Sentral dari Perawatan Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya padaunit keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitasadalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga,mempunyai hubungan yang sangat erat. Unit dasar ini memiliki pengaruhyang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapatmenentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluargamemiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitasseorang individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanyaadalah kesejahteraan anggota keluarganya. Minuchin (1977), seorang ahli terapi keluarga ternama, membuatringkasan dengan begitu indah tentang peran ganda yang dimainkan olehkeluarga: Keluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas darianggota-anggotanya, merasa memiliki dan berbeda. Tugas utamanya adalahmemelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraanselama hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit sosial yang paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatumasyarakat dan dengan demikian melestarikannya. Keluarga harus beradaptasidengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu perkembangan dan pertumbuhan anggota sementara itu semua tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu (Friedman, 1998) Beberapa alasan mengapa unit keluarga harus menjadi fokus sentral dari perawatan : 1. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan keluarganya, bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga secara individu, mulai dari strategi-strategi hingga fase rehabilitasi. Mengkaji/menilai dan memberikan perawatan kesehatan merupakan hal yang penting dalam membantu setiapanggota kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hinggatingkat optimum 2. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan perawatan diri ( self-care ), pendidikan kesehatan dan konseling keluargaserta upaya-upaya yang berarti yang dapat mengurangi risiko yangdiciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalahmengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang manasecara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga. 3. Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bag,kiindividu-individu, sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai dandisatukan ke dalam perencanaan tindakan bagi individu-individu (Friedman, 1998). Akhir akhir ini keperawatan keluarga menjadi sebuah bidang keahlian khusus yang tidak terkait dengan berbagai bidang keahlian keperawatan lainnya. Sebagai bidang keahlian yang berbeda, keperawatan keluarga ini masih tergolong “bayi”. Akan tetapi, ada bukti kuat bahwa keperawatan keluaga merupakan sebuah bidang keahlian khusus yang sedang tumbuh, bersifat dinamis, dan mendapat perhatian dalam praktik, pendidikan, dan penelitian. Sampai saat ini belum terdapat kesepakatan mengenai cakupan bidang keperawatan kelurga dan perbedaanya dengan keperawatan komunitas (friedman, 1986) dan terapi keluarga. Walaupun demikian, praktik keperawatn keluarga dibagi menjadi tingkat . Tingkat 1 adalah keluarga sebagai konteks. Dalam tingkat 1, keperawatan keluarga di konseptualisasikan konteks bagi pasien/klien (bozzet 1087). Pada tingkat ini, keluarga sebagai keelompok primer klien yang paling penting di gambarkan sebagai stressor atau sumber bagi klien, terkait dengan pengkajian interaksi. Menurut association for the care of children’s health (1989) keperawatan yang berpusat pada keluarga merupakan filosofi dari keperawatan kesehatan anak yang mempertimbangkan dan memperlakukan anak dalam konteks keluarga serta mengakui keluarga sebagai pemberi asuhan utama dan berkesinambungan untuk anak – anak. Tingkat 2 adalah keluarga sebagai kumpulan dari anggota keluarga. Dalam praktik keperawatan tipe ini,, keluarga dipandang sebagai kumpulan individu anggota keluarga. Dikatakan keperawatn keluarga apabila semua anggota keluarga mendapat perawatan. Sekarang ini ada upaya untuk melihat keluarga sebagai focus keperawatan, bukan sebagai kumpulan yang disebutkan sebelumnya (doberty dan camphell 1988). Pada tingkat ini hal yang penting adalah masing masing klien dilihat sebagai unit terpisaah, bukan unit yang saling berinteraksi. Tingkat 3 adalah keluarga sebagai sistem. fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll. Tingkat 4 adalah keluarga sebagai klien. Pada tingkat ini keluarga menjadi klien atau focus utama pengkajian keperawatan. Keluarga dipandang sebagai system yang saling berinteraksi, dengan fokusnya adalah dinamuka dan hubungan internal keluarga , struktur dan dungsi keluarga saling ketergantungan subsistem keluarga dengan kesehatan dan keluarga dengan lingkungan luarnya. Hubungan antara penyakit dan individu dalam keluarga dianalisis dan dimasukan dalam rencana asuhan keperawatan (wright dan leahey 1988). Focus dari tingkat 3 adalah keterampiulan pengkajian dan intervensi klinis yang lebih maju berdasarkan intergrasi keperawatan, terapi keluarga, dan teori system. Di sini terjadi interaksi timbale balik antara fungsi keluarga dan kesehatan / penyakit (wright dan leahey 1988).

0 comments:

  • Total Pageviews

    Ns.Tursino.Skep. Powered by Blogger.
  • Contact Form

    Name

    Email *

    Message *